Sabtu, 12 November 2011

Surat Untuk Mama: Mama, Kebanggaan Terbesarku !

Mama, semua cerita mengalir begitu saja
menggaungi telingaku tentangmu
cerita yang tak akan pernah kudengar darimu langsung
cerita yang hanya mampu kudengar
cerita yang tak mampu dan takkan pernah kusaksikan
kecuali ada mesin waktu yang membawaku
di kehidupan masa kecilku bersamamu

mama, aku bangga menjadi anakmu
aku merasa beruntung memiliki mama sepertimu
walalu kini kau hanya kumiliki dalam hatiku, tidak jiwa ragamu
selamanya abadi
mendekam dalam lubuk hatiku
memenuhi relungku
melekat erat takkan hilang dari jiwaku
aku adalah bagianmu
aku adalah darahmu
aku adalah dagingmu
dan aku adalah malaikat kecilmu
dan betapa bangganya aku terhadapmu

mama, tidak hanya anakmu
keluargamu, kerabatmu, temanmu, tetanggamu
dan semua orang mengenalmu
bangga terhadapmu
kebaikanmu, keramahanmu, kesabaranmu
jadi daya tarikmu
mereka mengungkapkannya padaku, ma
dan aku hanya bisa tersenyum bahagia
engkau masih dikenang oleh mereka
jasadmu tlah tiada tapi pribadimu melekat erat di hati mereka

 
mama, mereka bilang kamu sangat baik padanya
mereka bilang kamu sangat sabar
mereka bilang kamu sangat kuat menghadapi penyakitmu
mereka bilang kamu sangat ramah
dan mereka bercerita tentang semua kebaikanmu padaku, ma
dan aku semakin bangga

mama, ingatkah kamu, ma ?
tentang kakak sunda yang pernah menemanimu merawatku saat kukecil ?
dia begitu bangga padamu
dia menyayangiku seperti ia menyayangimu
dia bercerita betapa kerasnya kamu bekerja
mengabdi di tiga sekolah sekaligus
hanya untuk membangunkanku sebuah rumah
walau saat itu kanker payudara tlah menggerogotimu
kamu rela kehilangan detik waktu berhargamu bersamaku
sejak pagi hingga petang
demi mengumpulkan puing puing uang untukku
demi pendidikanku
demi masa depanku
demi anakmu tersayang

mama, lihatkah kamu ?
aku tlah beranjak dewasa
terima kasih untuk segala pengorabananmu semasa hidupmu
terima kasih untuk segala perjuanganmu kala nafas masih kau hembuskan
terima kasih untuk kasih sayang, cinta, ketulusan, kelembutan yang tak pernah putus
yang kau berikan hanya padaku, anakmu satu-satunya
hingga pada akhirnya masa  hidupmu tlah habis
dan kau pun meninggalkanku untuk selamanya
disaat aku masih belum tahu arti kehilangan

mama, tahukah kamu ?
ketika aku semakin besar
dan mulai mengerti arti kematian dan kehilangan
aku terkadang merasa miris
kau pergi dua hari setelah tanggal kelahiranku yang ke-4
dan itu adalah kado terburuk sepanjang hidupku

mama, semenjak itu aku selalu merasa sendiri
aku selalu merasa sepi
perginya engkau seiring dengan perginya kebahagiaan terbesarku
tiadanya engkau seiring dengan tiadanya senyum terindahku
karena bersama seorang mamalah
seorang anak bisa bangkit
seorang anak bisa berbagi
seorang anak bisa berkeluh kesah

mama adalah mama terbaikku
walau hadirmu hanya di 4 tahun 2 hari hidupku
setidaknya aku masih beruntung
memiliki waktu bersamamu
walau teramat sangat singkat
semua tentangmulah yang terbaik di sepanjang hidupku
semua tentangmulah yang sangat kurindukan
semua tentangmulah yang sangat kubutuhkan
tapi tenanglah, ma, di alam sana
anakmu bisa mandiri, bisa kuat, bisa tegar
seperti mamanya yang sangat hebat
terima kasih Tuhan, Engkau anugerahiku mama seperti almarhumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar