“ Rey, aku butuh sandaran hati . . . “ sms dari Zhieyfha yang baru saja kuterima adalah pertanda kalau dia sangat membutuhkanku saat ini. Setiap dia mendapat masalah yang sangat mengganggu pikirannya dia pasti mengirimiku sms yang isinya membuatku gelisah.
Ya, dialah Zhieyfha. Sahabatku yang sangat malang. Setelah dua hari pasca ultahnya yang ke empat, dia sudah menjadi piatu, ibunya meninggalkannya karena mengidap penyakit kanker payudara. Dan sekarang dia hidup berdua dengan ayahnya. Sebagai anak tunggal dia slalu merasa kesepian. Malangnya lagi, disaat dia merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya, dia harus merasakan sakitnya patah hati. Karena lelaki yang dia taksir adalah seorang cowok alim yang sepertinya berprinsip untuk tidak berpacaran.
Aku sebagai sahabatnya terkadang merasa prihatin juga terhadap kehidupannya. Akan tetapi dia slalu tersenyum dan berkata, “ Tenanglah, Reynaku sayang. Aku akan baik-baik saja buktinya aku bahagia hidup di dunia ini. Memiliki seorang ayah yang sangat aku cintai dan memiliki seorang sahabat sepertimu adalah kebahagiaan terbesarku. Apalagi ada Dimas sebagai pemanisnya. Ha ha ha . . .” begitulah Zheyfha, dia slalu tampak tegar dan ceria sepanjang hari seakan-akan dia tidak memiliki beban hidup yang begitu berat.
JJJJJ
Sejak tiga hari yang lalu aku tidak pernah melihat Zhieyfha. Entahlah aku tidak tahu ada apa dengannya. Kupikir dia lagi sakit biasa tapi kenapa sampai hari ini batang hidungnya belum kelihatan juga. Parahnya ;agi, handphonenya tidak pernah aktif. Teman-teman sekelasnya juga tidak ada yang mengetahui keberadaannya Zhieyfha
Aku mencoba mendatangi rumahnya. Tetapi hasilnya nihil. Rumahnya Zhieyfha kosong takberpenghuni. Aku sudah mencoba bertanya ke tetangganya tapi mereka juga tidak tahu keberadaan Zhieyfha dan ayahnya saat ini. Yang mereka tahu hanyalah Zhieyfha dan ayahnya sudah pergi sejak lima hari yang lalu. Zhieyfha, dimanakah kamu sekarang ? ?
JJJJJ
Aku mulai gusar dan sangat khawatir pada Zhieyfha. Perasaanku selalu tidak enak tiap aku memikirkannya. Sudah dua minggu takada kabar menenai Zhieyfha. Duhh, hp d sakuku bergetar hebat. Kuangkat dengan penuh gusar karena nomornya tidak aku kenali
“ Halo . . .”
“Ya, halo, ini dengan Reyna yah, sahabatnya Zhieyfha ?. ini Om Rama, ayahnya Zhieyfha, Rey “
“Iya, om, ini Reyna. Om di mana ? ada apa dengan Zhieyfha, Om ? kenapa Om dan Zhieyfha tiba-tiba menghilang tanpa kabar ? Zhieyfha baik-baik saja kan, Om ? “ “ Ceritanya panjang, Rey. Kamu bisa izin sekolah dulu ? Zhieyfha masuk RS dan dia sangat membutuhkanmu, Rey. Kamu bias terbang ke Jakarta kan ? nanti Om jemput di bandara. Zhieyfha di rawat di RSCM, Rey !”
“ Apa ? rumah sakit ? pasti, Om. Aku pasti ke sana”
“ Udah dulu yah, Rey. “
JJJJJ
Setibanya di RSCM, dengan tergesa-gesa aku berlari ke kamar rawat Zhieyfha. Ayahnya juga berlari mendahuluiku. Di balik pintu ruang rawat kulihat Zhieyfha terbaring kaku dengan bantuan alat medis.
“ Zhiey, kenapa kamu tidak memberitahuku tentang kanker otak yang merenggutmu ? kamu tega, Zhiey. Kamu tega !” aku taksanggup lagi membendung air mataku yang sudah terlanjur keluar
“ Maafkan Om, Rey. Zhieyfha melarang Om memberitahumu karena dia tidak ingin membuatmu sedih. Bahkan Om juga baru tahu tentang penyakitnya baru-baru ini. Dia menyimpan sendiri smua rasa sakitnya hingga kini sudah mencapai stadium akhir. Kemarin dia sempat sadar dan meminta kamu untuk ke sini. Dia sangat merindukanmu, Rey.” Mata Om Rama terlihat berkaca-kaca menjelaskan semuanya
“Zhiey, aku sudah datang. Bangun, Zhiey ! kamu bilang kamu rindu. Ayo, bangun, Zhiey. banguuunn !” air mataku menetes di jarinya dan tiba-tiba jari-jari Zhieyfha bergerak. Dengan perlahan kulihat Zhieyfha berusaha membuka matanya
“ Rey, kamu datang ? aku rindu kamu. Jangan nangis ! aku gak mau liat sahabat yang kusayang nangis karena aku.” Zhieyha berusaha untuk bicara walau masih terbata-bata
“Iya, Zhiey. Aku juga sayang kamu”
“ Ayah, Rey, makasih yah, Ayah udah jadi Ayah yang terbaik dalam hidup Zhieyfha. Ayah udah jaga Zhieyfha dengan sangat baik. Rey, kamu juga udah jadi sahabat terbaikku. Rey, aku mohon kamu beritahu Dimas kalau aku menunggunya di surga, yah.Rey, aku titip ayahku yah. Jaga dia baik-baik karena aku tidak ingin meihatnya terluka dari atas sana.“
Genggaman Zhieyfha mulai melemas di tanganku dan di tangan ayahnya. Dan kemudian . . .
“ Zhiey, Zhieyfha ? Zhiey, bangun, Zhiey, jangan tinggalkan aku. Zhiey, banguuuuun, Zhiey, banguuuuuuuunnnn !”
Zhieyfha akhirnya pergi, Meninggalkan kami, meninggalkan kesepiannya selama ini, meninggalkan rasa sakitnya, dan meninggalkan kenangan indah bersamaku serta meninggalkan senyum cerianya yang kanslalu kuingat. Akhirnya sgala kisah sedih tentangnya berakhir sampai disini. Selamat jalan, sahabatku. Kau kanslalu di hatiku selamanya . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar